Thursday, February 17, 2011

I Love Photograph

Bagas di pantai widuri pas tahun baru 2011


Awalnya saya adalah orang narsis yang hobi berfoto-foto ria, sampai akhirnya mulai mengamati fotografi, dan menjadikan saya seorang foto maniak, saya suka foto, mengedit foto, melototin foto orang, dan memfoto sesuatu. Saya memang belum begitu memahami tentang warna, padu padan warna dan degradasi warna, tapi menurut saya sendiri saya bagus dalam mengambil angle, dan editing hehehe... ini adalah beberapa foto-foto hasil jepretan saya...
Bintang main Buble-buble di rumah saya

Bintang berjalan menjauh, abis nangis
Iza
Satu yang yang saya benci adalah, saya bisa memfoto hanya saat saya dirumah yang artinya baru bisa dilakuin satu semester sekali atau pas libur, soalnya DSLRnya dirumah dan punya kakak saya =(, bukan berati memfoto harus selalu pake DSLR sih, tapi rasanya kalo pake DSLR hasilnya lebih bagus dan rasanya lebih puas hehe :). Mauku si DSLRnya saya bawa lari ke surabaya soalnya dirumah si DSLR nggak keurusan, makanya si DSLR ini jadi super bulukan, selain karena umurnya udah tua, (sekitar 5 tahunan mungkin ya...belinya udah dulu jaman-jaman saya kelas dua SMA), dia juga jarang di bersihin -___-.

Pengenya kalo nanti punya uang sendii pengen beli sendiri (padahal kakakku di beliin).
udah ah
thatha have a nice holiday....


Saturday, February 5, 2011

Fiction Story 1


Ingatkah kamu kata apa yang pertama kali kamu ucapkan padaku ketika kita pertama kali bertemu?? “Hidungmu aneh” yang langsung membuatku terbelalak dan shock, kita bahkan belum kenal saat itu. Tapi kemudian kamu melanjutkan ucapanmu “Tapi matamu bagus...aku suka matamu." Katamu dengan spontan dan tanpa rasa bersalah telah mengucapkan kalimat-kalimat itu, dan mataku masih saja terbelalak meskipun agak tersipu-sipu. Dan kemudian kau tertawa dan berlalu pergi. Kamu tahu apa yang diotakku saat itu? “buset orang aneh dari planet mana ini? Nggak tahu sopan santun”. Tapi entah bagaimana ceritanya kita bertemu lagi dan lagi bahkan kita menjadi dekat...dan menanamkan sebuah benih cinta dalam hatiku.

Tapi tiba-tiba saja kamu pergi seperti tersapu gelombang sunami blass hilang..sebulan dua bulan sampai setahun masih saja tak ada kabar tentangmu, kamu boleh pergi tapi tolong kabari aku...lewat sms, telpon, email, jejaring sosial. Aku yakin kamu pasti bisa nglakuin itu semua kamu toh bukan orang yang lahir pada jaman batu..heranya entah kenapa kamu sama sekali tidak melakukan salah satu-pun dari hal-hal itu. Aku sampai berpikir jangan-jangan kamu mati mendadak tanpa sebab, atau kamu diculik orang, bahkan bepikir kamu kecelakaan sampai hilang ingatan.

Tidak sekali duakali aku meng-googling namamu hasilnya...hanya menemukan akun friendstermu jaman smp atau sma yang bahkan sudah tak pernah dibuka lagi olehmu dua tahunan lebih, tiga tahun mungkin. Mencoba mencari namamu, nickname mu tapi tetap tak ada. Sebenarnya ada..tapi aku tak yakin itu kamu. Aku sering mampir ke kosanmu dulu bertanya pada teman-teman kosmu kemana perginya kamu tapi mereka sama saja denganku..tak ada yang tahu tentangmu.

Kadang aku berfikir jangan-jangan kenangan tentangmu itu hanya mimpiku, hanya khayalanku bahwa kamu sebenarnya tidak nyata. Tapi kenapa ada foto-fotomu dengan ku? Foto rame-rame kita, dan foto-foto narsis konyolmu sendirian. Kamu mungkin tidak sadar telah berhasil membuatku sinting...dengan kenangan-kenangan tentangmu, tingkahmu yang kadang membuatku geleng-geleng kepala. Serius nggak ada orang lain yang kayak kamu...dan nggak ada orang lain yang membuatku benar-benar kehilangan.

Sekarang kamu berdiri di sebalah gerbang, kenapa kemunculanmu selalu membuatku terbelalak?. Tersenyum garing persis monyet. Dan berteriak kearahku “Hei Bocah tengil!” sambil melambaikan tanganmu dan lagi-lagi tanpa dosa -__-.

Aku terdiam seperti kataku tadi terbelalak dan berhenti tak melanjutkan langkahku. Ku kedip-kedipkan mataku takut kalau ternyata ini Cuma ilusi (pembuktian kalau aku memang benar-benar sudah gila sampai membayangkanmu berdiri disitu). Tapi ternyata setelah beberapa kedipan kamu masih tetad ada bahkan berjalan menghampiriku. Membuat jantungku berdegup tak karuan...”aku mau pingsan” pikirku saat itu. Tepukanmu pada lengan bagian atasku cukup menyadarkanku. “Aku kangen sekali padamu bocah” katanya sambil mengacak rambutku. Dan kemudian dia menerocos panjang lebar (aku bahkan tak bisa mencerna apa saja yang di katakan). Menyeretku ke bangku yang ada di pinggiran jalan sama sekali tak memberikanku kesempatan untuk bicara. Kemudian sebuah kalimat yang terdengar jelas ditelingaku “Ya ampun! Kamu kurus sekali sekarang?! Jangan bilang kamu sekarang mengkonsumsi narkoba!” hal yang kulakukan adalah kupukul kepalanya dengan buku yang aku bawa...dan dia bleghhh pingsan......aku lupa kalo buku AKMku ini beratnya minta ampunnnnn....dan aku kelabakan teriak-teriak munta tolong