Wednesday, November 4, 2015

Tentang Mimpi

Hai,

Well, udah lama banget ya nggak nulis, udah setahunan lebih,
Apakabar? Apakah baik?

Sudah lama nulis jdai agak kaku ya,
Well, masih semangat mengejar mimpi?

very beautiful isn't it?


Kalau saya justru sekarang baru teringat lagi akan mimpi, well setelah nyaris dua tahun terkubur dan terlupakan, ketika saya semester 5 saya menulis essay tentang apa diri saya sendiri dan apa yang akan saya lakukan lima tahun mendatang, essay saya tentu bukan tanpa alasan, itu salah satu persyaratan untuk bisa magang di perusahaan yang akhirnya saya magang di semester tujuh.
Disana saya menulis bahwa setelah saya lulus, saya ingin bekerja dengan tujuan agar tahu sejauh mana ilmu saya bisa diaplikasikan dengan pekerjaan saya, dan tentunya saya penasaran seperti apa dunia kerja itu, setelah itu saya mengatakan kalau saya ingin sekolah lagi iya S2, dan pengenya dapet scholarship then setelah itu balik kerja lagi dan ambil tes untuk dapet CPA, well namanya juga cita-cita yah.

Lalu seperti apa yang terjadi? Well saya sudah bekerja selama dua tahun, di dua kantor yang berbeda yang pertama di Kantor Akuntan Publik (big four) dan kemudian saya hijrah ke kantor BUMN yang bergerak di bidang perhubungan. Lantas dengan goals berikutnya bagaimana? Well setelah bekerja saya nyaris lupa kalo saya punya mimpi untuk melanjutkan sekolah lagi. Berawal dari pergi main ke kosan teman dikantor lama, dan menanyakan kabar teman dan senior yang lain, dan berujung pada salah satu senior saya dulu yang berhasil mendapatkan beasiswa LDPP dan meneruskan sekolahnya di Inggris, akhirnya saya kepo, saya cari instagramnya saya follow, dan memang benar adanya, akhirnya saya kepo kepo juga beasiswa beasiswa yang ada di Indonesia. Ada banyak, tetapi saya agak telat, kalau saya ingin tahun ini berangkat berarti sudah dari tahun lalu atau tahun sebelumnya menyiapkan dan mencari informasi sebanyak banyaknya, tapi yang saya lakukan baru mencari informasi di tahun ini, untuk orang yang bahasa inggrisnya bagus dan sudah punya skor IELTS diatas yang dipersyaratkan mungkin PRnya Cuma satu, belajar GMAT sebelum mulai mendaftar. Nah sedangkan saya, yang bahasa inggris begitu begitu saja, Pr-nya makin banyak, harus belajar bahasa inggris, yang saya tau agak susah karena untuk writing saya mengakui saya masih amat sangat parah, dan bahasa inggris saya juga tidak formal. Belum lagi GMAT saya belom ada persiapan sama sekali.
Well tapi saya berterima kasih dengan Tuhan yang sudah mengingatkan saya kembali dengan mimpi saya, meskipun sekarang bentroknya makin banyak, bagaimana plan menikah saya, anak saya suami saya, tapi saya diskusikan dengan orang tua, dan pasangan saya saat ini, dan mereka mendukung, ya sudah, saya akan maju, ada PR lain sebenarnya selain sekolah, yang saat ini masih saya perjuangkan dulu sebelum sekolah, yang kadang kala bikin saya stress, kerjaan, lemburan, PR 1, PR 2, PR 3. Tapi saya percaya usaha saya saat ini entah akan tercapai atau tidak mimpi saya, tidak akan sia-sia. Karena Tuhan selalu lebih tahu apa yang terbaik untuk kita.

Satu lagi, akan selalu ada orang yang mencemooh kita, mimpi kita dan lain-lain, tapi bagi saya saat ini ridho orang tua lah yang utama (kalau sudah punya suami ya ridho orang tua dan ridho suami tentunya) dan opini orang lain apalagi yang negatif jangan terlalu di gubris.

Well saya pikir cukup, saya pamit, semoga urusan saya, urusan anda selalu dilancarkan dan dimudahkan. aminn.