Friday 10 December 2010
salahkah jika aku ingin mendapatkan cinta
yang tulus, nyaris setiap hari aku memikirkanmu, apakah kamu pikir ini mudah??? Melupakanmu begitu saja? Tidak kah kamu sempat berpikir bahwa akan
ada hari-hari dimana aku begitu merindukanmu, merindukan senyummu dan segala
tentangmu?.
“Pluk!” sebuah pukulan ringan mendarat
dikepalaku…kusapukan tanganku pada kepalaku…sambil meringis “aduuuhhhh”.
“hiah, gini aja masa sakit sih?” tawa sinisnya
menyembul bersamaan dengan komentar menyebalkanya. “ngelamun lagi- ngelamun
lagi, bosen gwa liatnya…”
…… aku diam, membiarkanya berceloteh, aku tahu apa
yang dia katatan memang benar-benar tidak bisa dibantah tak peduli benar apa
salah.
“Diam?” tanyanya. dan entah kenapa ekspresinya memang selalu menyebalkan, aku
hanya menghembuskan nafas dan mencoba bersabar. “aku tahu dia memang begitu
berarti untukmu, tapi tolong dia meninggalkanmu sudah lebih dari 6 bulan yang
lalu, Its time to move on! Memikirkanya setiap waktu bukan hal yang
menguntungkan bagimu..” tambahnya, dan lagi-lagi aku tidak bisa membantah.
“Sudahlah bukan urusanmu…” jawabku datar, aku memang
tidak suka berdebat, apalagi berdebat denganya sebuah hal yang aku tahu dengan jelas
bahwa kalaupun aku ngotot berdebat dengannya, aku pasti kalah, dia terlalu keras
kepala.
“hah!” teriaknya sambil meringis… “melihat mu seperti
mayat hidyp setiap hari…apakah menurutmu itu tidak menggangguku? Kau seperti
menelan lenyap semangat orang hanya gara-gara melihatmu.” Paparnya, kali ini
mukanya tepat dihadapanku.
“Oh please…sejak kapan aku minta orang-orang untuk
melihatku, terutama kamu? Kenapa kamu jadi super perhatian sama aku?” kataku
sambil mengalihkan mataku pada buku.
“What!” katanya sambil meringis..” kenapa bisa kamu mikir gitu? Tolong jangan gr siapa sih yang mau ngeliatin kamu? coba pikir apa yang bisa membuat orang tertarik
padamu? Semangat hidup aja nggak punya…”
Aku tersenyum oh ini benar-benar lucu.. "siapa yang
Tanya kalo kamu tertarik padaku? Aku hanya bertanya kenapa kamu perhatian sama
aku? Wew misunderstanding huh?” kataku sambil tertawa, dan dia memalingkan mukanya.
Gliran dia diam kali ini, waw benar-benar tidak
seperti dia yang biasanya. “Okay enough…aku tidak pernah berdebat denganmu, I
know it’s time to move on, tapi ini berat buatku well meskipun dia jelas-jelas nyakitin aku…thanks
buat perhatianmu.” Kataku sambil berdiri dan berjalan menuju kantin.
Putus dengan rayan adalah sebuah hal diluar
ekspektasiku, aku selalu berpikir bahwa kita akan selalu bersama sampai tua
nanti, tapi ternyata kenyataan berkata lain, yap enam bulan yang lalu rayan
meninggalkanku hanya untuk gadis yang ditemuinya ketika nonton konser…pathetic.
* * *
see ngambang banget kan :| , sebenernya ada terusannya sih, tapi saya ngerasa nggak pas, dan alurnya jadi semakin berbelit-belit, akhirnya saya potong disini, janji sama diri sendirinya sih, bakal nyobain nyelesein deh cerita lama ini. dan ada banyak draft ngambang (alias potongan2) di laptop saya -___-.sooo to be continue.....