Saturday, March 12, 2011

Fiction story 2

sebenernya aku suka nulis, kalau ada ide aku pasti selalu kepengen nulis,
terutama cerpen atu novel... tapi entah karena aku lama nggak nulis jadinya selalu saja tulisanku hanya jadi tulisan pendek, nggak sampe cerpen.
nha tulisanku kali ini terinspirasi dari black swan, tapi beda ceritanya ini tentang orang yang posesif abis dan bikin dia jadi paranoid parah... selamat membaca, I wish kamu suka tulisanku, and please leave coment, kasih masukan kasih kritikan.

POSESIF
"aku selalu berharap semoga kita bisa selalu bersama selamanya, sampai akhir hayat, tapi agaknya ini hanyalah sebuah mimpi, aku mengaharapkan sebuah hal yang nyaris tidak mungkin, orang boleh mengatakan bahwa aku paranoid parah karna selalu merasa ketakutan bahwa aku akan kehilanganmu sewaktu-waktu, bahkan tidak sedikit yang memanggilku si posesif abis, karena aku selalu saja merasa bahwa akan ada orang yang merebutmu dariku sewaktu-waktu. Tidak sedikit orang yang mengatakan bahwa aku gila, karena aku akan meakukan segalanya untukmu, dan mungkin aku bisa bunuh diri kalau kehilanganmu. Memang aku akui aku terlalu mencintaimu, membuatku amat sangat menggilaimu, membuatku merasa I’m nothing without you, aku benar-benar kencanduan kamu, kamu lebih dashyat dari pada narkoba. Tapi sayangnya hal aku rasakan, tdak berlaku untukmu, kamu mungkin memang mencintaiki, tapi kamu tidak menggilaiku. Kamu mungkin memang bahagia memiliki kamu tapi kamu selalu siap setiap saat apabila kehilanganku. Awalnya aku merasa ini benar-benar tidak adil karena apa yang kamu rasakan tidak sebanding dengan apa yang kurasakan, apalagi ketika kamu mengatakan lebih baik putus saja denganku, karena membuatku menyakiti diriku sendiri, rasanya dunia mau runtuh, dan ketika aku goreskan pisau pada pergelangan tanganku, kamu berhenti dan mau kembali lagi padaku hingga tak pernah lagi mengatakan ingin memutuskanku. Tapi lama-lama aku merasa bahwa justru denganku kamu tidak merasa bahagia, denganku kamu merasa amat sangat tertekan. Dan akhirnya aku dating ke psikiater untuk mengkomuniasikan masalahku, tentang ketergantunganku padamu, tentang hubungan kita meskipun sebenarnya aku tahu jawabanya. Akhirnya aku putuskan sekarang, aku tidak akan memaksamu lagi, kalau kamu memang ingin bersamaku lakukanlah, tapi apabila kamu lebih bahagia tanpaku aku akan melepaskanmu. Aku tahu ini adalah hal yang paling sulit, tapi melihatmu tidak bahagia sama saja seperti menyiksamu, menyiksamu berarti membunuhmu secara perlahan, dan melihatmu mati aku yakin hal itu bisa membunuhku juga, dan hal itu membuatku amat tersiksa. Jadi silahkan kamu bisa meninggalkanku sekarang dan berbahagialah, dan speti pepatah “kalau jodoh tak lari kemana”.”