Tuesday, November 27, 2012

fiction story 3



well, udah lama kayaknya saya nggak ngepost tentang cerita fiksi ya, terakhir fiction story 1 yang ceritanya agak konyol tentang sesorang yang lama hilang dan akhirnya muncul kembali dan yang berikutnya fiction story 2 yang bercerita tentang cewek psycho yang akhirnya mau ngelepasin pacarnya dan kali ini sebuah cerita fiksi yang lain yang sebenernya udah ditulis sekitar 2 tahun yang lalu, dan yahhh entah kenapa saya suka bikin potongan-potongan cerpen yang kadang nggak selese.



Friday 10 December 2010

                                                             
salahkah jika aku ingin mendapatkan cinta yang tulus, nyaris setiap hari aku memikirkanmu, apakah kamu pikir ini mudah??? Melupakanmu begitu saja? Tidak kah kamu sempat berpikir bahwa akan ada hari-hari dimana aku begitu merindukanmu, merindukan senyummu dan segala tentangmu?.

“Pluk!” sebuah pukulan ringan mendarat dikepalaku…kusapukan tanganku pada kepalaku…sambil meringis “aduuuhhhh”.
“hiah, gini aja masa sakit sih?” tawa sinisnya menyembul bersamaan dengan komentar menyebalkanya. “ngelamun lagi- ngelamun lagi, bosen gwa liatnya…”

…… aku diam, membiarkanya berceloteh, aku tahu apa yang dia katatan memang benar-benar tidak bisa dibantah tak peduli benar apa salah.

“Diam?” tanyanya. dan entah kenapa ekspresinya memang selalu menyebalkan, aku hanya menghembuskan nafas dan mencoba bersabar. “aku tahu dia memang begitu berarti untukmu, tapi tolong dia meninggalkanmu sudah lebih dari 6 bulan yang lalu, Its time to move on! Memikirkanya setiap waktu bukan hal yang menguntungkan bagimu..” tambahnya, dan lagi-lagi aku tidak bisa membantah.

“Sudahlah bukan urusanmu…” jawabku datar, aku memang tidak suka berdebat, apalagi berdebat denganya sebuah hal yang aku tahu dengan jelas bahwa kalaupun aku ngotot berdebat dengannya, aku pasti kalah, dia terlalu keras kepala.

“hah!” teriaknya sambil meringis… “melihat mu seperti mayat hidyp setiap hari…apakah menurutmu itu tidak menggangguku? Kau seperti menelan lenyap semangat orang hanya gara-gara melihatmu.” Paparnya, kali ini mukanya tepat dihadapanku.
“Oh please…sejak kapan aku minta orang-orang untuk melihatku, terutama kamu? Kenapa kamu jadi super perhatian sama aku?” kataku sambil mengalihkan mataku pada buku.

“What!” katanya sambil meringis..” kenapa bisa kamu mikir gitu? Tolong jangan gr siapa sih yang mau ngeliatin kamu? coba pikir apa yang bisa membuat orang tertarik padamu? Semangat hidup aja nggak punya…”
Aku tersenyum oh ini benar-benar lucu.. "siapa yang Tanya kalo kamu tertarik padaku? Aku hanya bertanya kenapa kamu perhatian sama aku? Wew misunderstanding huh?” kataku sambil tertawa, dan dia memalingkan mukanya.

Gliran dia diam kali ini, waw benar-benar tidak seperti dia yang biasanya. “Okay enough…aku tidak pernah berdebat denganmu, I know it’s time to move on, tapi ini berat buatku well meskipun dia jelas-jelas nyakitin aku…thanks buat perhatianmu.” Kataku sambil berdiri dan berjalan menuju kantin.

Putus dengan rayan adalah sebuah hal diluar ekspektasiku, aku selalu berpikir bahwa kita akan selalu bersama sampai tua nanti, tapi ternyata kenyataan berkata lain, yap enam bulan yang lalu rayan meninggalkanku hanya untuk gadis yang ditemuinya ketika nonton konser…pathetic.
 *   *   *
see ngambang banget kan :| , sebenernya ada terusannya sih, tapi saya ngerasa nggak pas, dan alurnya jadi semakin berbelit-belit, akhirnya saya potong disini, janji sama diri sendirinya sih, bakal nyobain nyelesein deh cerita lama ini. dan ada banyak draft ngambang (alias potongan2) di laptop saya -___-.
sooo to be continue.....

No comments:

Post a Comment